12.1.09

Ikhlas ala PKNU Situbondo
Ahad, 11 Januari 2009 15:34 - Situbondo, NU Online

Akhir pekan ini, Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Nasional Ulama (DPC PKNU) Situbondo membuat kebijakan cukup "nyeleneh" bagi kalangan internal. Kebijakan yang diambil PKNU membuat shock sejumlah calon legislatif (caleg).
Menurut para pembuatnya, kebijakan ini berfungsi untuk menjaga keikhlasan para politisi asal PKNU. Setidaknya kebijakan ini dilatarbelakangi oleh keinginan partai untuk menciptakan rasa tulus dan keikhlasan dalam memberi sesuatu kepada orang lain.
DPC yang yang berkantor di Jalan Gunung Arjuno, Kecamatan Panji itu melarang para calegnya untuk membagi-bagikan kaos bergambar para caleg. Sekretaris Jenderal DPC PKNU Situbondo Dadang Wigiarto menyatakan, kebijakan ini hanya bersifat internal saja,
Minggu (10/1).
"Sebagai partainya ulama, PKNU merasa risih ketika para calegnya berlomba-lomba memberikan sesuatu, namun ujung-ujungnya ada maunya. Makanya kita haramkan caleg memberikan kaos kepada masyarakat yang bergambar dirinya," kata Dadang.
Dadang menambahkan, kebijakan ini sudah menjadi keputusan bersama. Partai hanya menoleransi calegnya mencantumkan logo PKNU. Partai juga telah menetapkan sangsi bagi para caleg yang melanggarnya.
Salah satu caleg PKNU yang mengaku terlanjur memesan ribuan kaos bergambar dirinya menyatakan siap mengikuti kebijakan ini. "Ya mau bagaimana lagi? Mungkin kaosnya kita buat tape saja nanti," seloroh caleg yang tak mau disebutkan identitasnya ini. (min) disharing dari nu.or.id

PKNU Pekalongan Sambut Baik Temu Caleg NU


Jumat, 26 Desember 2008 15:58 - Pekalongan, NU Online

Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Nasional Ulama (DPC PKNU) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyambut baik pertemuan para calon anggota legislatif (caleg) dari Nahdlatul Ulama (NU) di Gedung DPRD setempat pada Ahad (28/12).
Pertemuan itu digelar dalam rangka penyamaan visi dan misi sekaligus pembekalan di bidang legislasi, pengawasan dan anggaran yang merupakan kegiatan pokok anggota dewan adalah agenda penting yang harus diketahui caleg.
Demikian dikatakan Mohammad Luthfi, Wakil Sekretaris DPC PKNU Kota Pekalongan yang dihubungi Kontributor NU Online, Abdul Muiz, melalui sambungan telepon pagi tadi.
Dikatakan, kegiatan itu merupakan langkah positif yang harus didukung. Pasalnya, banyak caleg NU yang belum pernah tahu seputar kegiatan DPR. Maka, kegiatan itu harus direspons. “Saya berharap kegiatan ini dapat diambil manfaatnya oleh teman-teman yang hadir,” katanya.
Luthfi berharap, kegiatan seperti itu dapat dilaksanakan di daerah lain, sehingga PKNU yang calegnya merupakan kader kader terbaik NU dapat memanfaatkan dengan baik dan
sekaligus kegiatan ini dapat mengurangi beban partai dalam hal pembekalan caleg.
Kegiatan di sekretariat panitia menjelang hari H pelaksanakan semakin sibuk. Beberapa caleg yang telah menerima undangan mengembalikan formulir kesediaan hadir. Berdasarkan data di sekretariat, hingga hari ini telah masuk 90 persen caleg NU yang telah mengembalikan surat kesediaan hadir. (rif) disharing dari nu.or.id

PKNU Yogyakarta Optimis Lolos

Senin, 15 Desember 2008 20:3 - Yogyakarta, NU Online

Ketua Dewan Tanfidz Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Mashur Rido optimis partainya bakal memenuhi Parlementary Treshold (PT). Batas minimal 2.5 persen suara bukanlah target sulit bagi PKNU.
Demikian dinyatakan Mashur Ridho di Yoyakarta, Ahad (14/12). Menurut Ridho, warga Nahdlatul Ulama (NU) memiliki kebebasan untuk memilih, partai mana yang akan didukungnya.
Menurut Ridho, partai-partai berbasis massa NU harus dapat berkompetisi dengan fair dan mengedepankan asas saling menghormati. Karena masyarakat NU ke depan akan semakin cerdas dalam menentukan pilihannya.
"Mari berlomba di lapangan. Siapa yang dipilih masyarakat," ujar Rido yang mengaku optimistis PKNU bakal mampu meraih 18 persen suara.
Dalam pandangan Ridho, warga NU tetaplah masyarakat biasa yang memiliki hak kebebasan bersuara yang sama. Pandangan Ridho ini membantah pernyataan Muhaimin di Yogyakarta, kemarin.
Sebelumnya, Muhaimin menyatakan, kewajiban warga NU mencoblos Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sehingga para petinggi PKB berusaha membentengi warga Nahdliyin supaya tidak memilih PKNU atau Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI). (min) disharing dari nu.or.id

PKNU Yogyakarta Optimis Lolos

Senin, 15 Desember 2008 20:3 - Yogyakarta, NU Online

Ketua Dewan Tanfidz Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Mashur Rido optimis partainya bakal memenuhi Parlementary Treshold (PT). Batas minimal 2.5 persen suara bukanlah target sulit bagi PKNU.
Demikian dinyatakan Mashur Ridho di Yoyakarta, Ahad (14/12). Menurut Ridho, warga Nahdlatul Ulama (NU) memiliki kebebasan untuk memilih, partai mana yang akan didukungnya.
Menurut Ridho, partai-partai berbasis massa NU harus dapat berkompetisi dengan fair dan mengedepankan asas saling menghormati. Karena masyarakat NU ke depan akan semakin cerdas dalam menentukan pilihannya.
"Mari berlomba di lapangan. Siapa yang dipilih masyarakat," ujar Rido yang mengaku optimistis PKNU bakal mampu meraih 18 persen suara.
Dalam pandangan Ridho, warga NU tetaplah masyarakat biasa yang memiliki hak kebebasan bersuara yang sama. Pandangan Ridho ini membantah pernyataan Muhaimin di Yogyakarta, kemarin.
Sebelumnya, Muhaimin menyatakan, kewajiban warga NU mencoblos Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sehingga para petinggi PKB berusaha membentengi warga Nahdliyin supaya tidak memilih PKNU atau Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI). (min) disharing dari nu.or.id

PKNU Dinilai Partai Paling Islami di Mata Publik

Jumat, 28 November 2008 08:07 - Jakarta, NU Online

Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) berhasil membangun citra positif menghadapi Pemilu 2009. PKNU dipersepsikan publik sebagai partai paling Islami. Gerindra dinilai paling peduli terhadap nasib kaum tani.
Demikian hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) yang disampaikan direktur eksekutifnya, Umar S. Bakry, di Jakarta, Kamis (27/11) kemarin. Survei tentang partai politik itu dilaksanakan pada 21-31 Oktober 2008 di 33 provinsi di Indonesia.
Jumlah sampel 1.230 orang yang diwawancarai secara tatap muka dan diperoleh melalui teknik multistage random sampling, dengan margin of error +/- 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut temuan LSN, persentase terbesar responden (76,9%) mempersepsikan PKNU sebagai partai yang paling Islami disusul Partai Persatuan Pembangunan/PPP (75,9%). Di tempat ketiga Partai Kebangkitan Bangsa/PKB (67,3%), diikuti Partai Keadilan Sejahtera/PKS (63,9%), lalu Partai Bulan Bintan/PBB (61,5%), Partai Amanat Nasional/PAN (55,3%), Partai Bintang Reformasi/PBR (42,9%), dan Partai Matahari Bangsa/PMB (20,4%).
Menurut Umar, persepsi publik yang menempatkan PKNU di urutan pertama partai Islami cukup mengejutkan karena partai baru pimpinan Choirul Anam itu mengungguli partai-partai lama yang dikenal sebagai partai Islam seperti PPP, PKS, dan PBB.
"Sebagai partai baru, apa yang dicapai PKNU ini cukup spektakuler. Pencapaian itu juga dapat menguntungkan PKNU dalam memperebutkan segmen pemilih Islam yang jumlahnya cukup besar," katanya.
Lebih lanjut, Umar menyatakan, ada fenomena menarik, PKS yang sejak awal menobatkan diri sebagai partai dakwah hanya dianggap sebagai partai yang Islami oleh 63,9% responden. Begitu pula PBB yang gencar dengan program syariat Islam hanya dianggap sebagai partai yang Islami oleh 61,5% responden.
"Ini dapat dikatakan bahwa PKS dan PBB gagal mencitrakan dirinya sebagai partai yang mewakili aspirasi ummat Islam," katanya.
Gerindra, yang juga partai baru, berhasil memosisikan dirinya sebagai partai yang peduli terhadap nasib kaum tani. Sebanyak 18,4 persen responden menyebut Gerindra paling peduli nasib kaum tani, disusul Golkar 8,1%, dan Partai Bintang Reformasi (4,3%).
"PDI Perjuangan yang selalu memosisikan diri sebagai partai wong cilik dan akhir-akhir ini getol mengangkat isu-isu pertanian, hanya disebut oleh 3,4% responden," kata Umar.
Keberhasilan Partai Gerindra mencitrakan diri sebagai pejuang kaum tani, kata Umar, tidak terpisahkan dengan sosok Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto yang menurut survei LSN dipersepsikan publik sebagai tokoh nasional yang paling peduli terhadap masalah pertanian.
"Ini memungkinkan Partai Gerindra dapat meraup suara signifikan dalam Pemilu 2009 nanti, mengingat mayoritas terbesar penduduk Indonesia masih tergantung pada sektor pertanian," katanya. (ant/rif) disharing dari nu.or.id

PKNU Tidak Khawatirkan Hasil Survei


Selasa, 25 November 2008 13:19 - Jakarta, NU Online

Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Nasional Ulama (DPP PKNU) mengaku tidak khawatir dengan hasil survai yang menyebut partai itu hanya akan mendapat 0,8 persen suara pada Pemilu 2009 nanti.
"Kalau hasil survai itu kan keadaan saat disurvai dan itu masih bisa berubah," kata Ketua Umum DPP PKNU Choirul Anam di Jakarta, Senin.
Dalam survai yang dilakukan Lembaga survai Indonesia (LSI) pimpinan Saiful Mujani beberapa waktu lalu, PKNU diprediksi memperoleh 0,8 persen suara, jauh di bawah "saudaranya" Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hasil survai, lanjut Anam, jelas berbeda dengan hasil penghitungan cepat (quickcount) yang dilakukan setelah pemilihan dengan mengambil sampel dari sejumlah tempat pemungutan suara.
"Kalau quickcount kan dilakukan usai pemilihan artinya peluang hasil akhirnya sama dengan hasil hitungan KPU (Komisi Pemilihan Umum) besar, dan selama ini memang demikian," katanya.
Namun, tambah Anam, tidak demikian dengan hasil survai. Survai yang dilaksanakan hari ini, hasilnya bisa saja berubah pada survai pada waktu berikutnya karena ada variabel yang mempengaruhi.
" Artinya, kalau hari ini kita disurvai dapat sekian persen, belum tentu nanti saat Pemilu hasilnya tetap sejumlah itu. Kami yakin, langkah-langkah yang kita lakukan, termasuk kampanye, akan berpengaruh pada perolehan suara PKNU," katanya.
PKNU sendiri menargetkan perolehan suara 18 persen, sebagaimana perolehan Partai Nahdlatul Ulama pada Pemilu 1955.
"Karena riil suara pemilih NU memang sekitar itu. Kami akan menggarap serius kantong-kantong NU yang mungkin selama ini belum disentuh dengan sungguh-sungguh," katanya. (ant) disharing dari nu.or.id

PKNU Bangun Koalisi dengan Caleg Lokal

Senin, 17 November 2008 04:20 - Jember, NU Online

Demi meningkatkan perolehan suara, para calon legislatif (caleg) di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) harus berkolaborasi dengan caleg di daerah, baik di tingkat satu maupun tingkat dua.
Demikian diungkapkan Sekretaris Jenderal (sekjen) Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Idham Chalid dalam diskusi Peluang Caleg dalam Konstelasi Pemilu 2009 yang digelar oleh Pemuda Tani di Komplek Ponpes al-Fatah, Jember, Sabtu (15/11).
"Untuk itu, saya sebagai caleg juga akan berkolaborasi dengan caleg di sini. Sehingga akan sinergi untuk membangun kekuatan PKNU," ujar Cak Idham, panggilan akrabnya.
Dalam kesempatan ini, Idham juga meminta kepada semua kader PKNU untuk bergerak di bawah. Sebab, banyaknya partai-partai yang lolos verifikasi komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadikan iklim kompetisi semakin ketat.
"Terutama sekali, yang lebih penting, adalah memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat," ujarnya.
Senada dengan Idham, pengasuh pondok pesantren al-Fatah, KH Afton Ilman Huda menyatakan, sinergi visi antar para caleg dapat mempererat hubungan kepemimpinan partai di daerah dan pusat.
"Hal ini sekaligus akan meningkatkan semangat pendukung di bawah," kata Gus Afton yang juga caleg PKNU DPRD Kabupaten Jember dari dapil I ini. (min) disharing dari nu.or.id