12.1.09

PKNU dan PPP di Brebes “Diuntungkan” dengan Perpecahan PKB

Rabu, 16 Juli 2008 11:00 Brebes, NU Online
Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) sebagai parpol baru yang berbasis pesantren dan warga NU (Nahdliyin) mengaku akan memperoleh kesempatan besar di tengah perpecahan yang melanda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sementara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin optimis akan memeroleh peningkatan jumlah suara karena dinilai sebagai partai Islam yang juga berbasis pesantren yang hampir tidak pernah mengalami konflik internal.
Sekretaris Dewan Syuro DPC PKNU Kab. Brebes, Jawa Tengah, H Fahrurozi, usai mengikuti sosialisasi daerah pemilihan dan kursi DPRD Kab. Brebes di kantor KPUD setempat, Selasa (15/7) sore, menargetkan dapat memperoleh kursi 10% di DPRD Brebes.
“Orang PKB yang jenuh dengan konflik internal partai, akan lari ke PKNU. Masyarakat sekarang, telah cerdas melihat platform dan azas partai baru. Artinya, PKNU akan mendapat tempat di hati,” tandasnya.
Ketua DPC PPP Kab. Brebes Ha Imam Sairi mengaku tidak khawatir dengan kehadiran partai-partai baru. Bahkan mengaku senang karena guna menghormati kinerja antar personil partai. “Kinerja kami malah semakin mantap dengan kehadiran partai baru,” ucapnya ringan.
Sebagai partai yang minim dari konflik intern, PPP merasa masih tetap solid bahkan bisa merebut kursi yang banyak lagi. “Kami insya allah akan meraih 15 persen dari 50 kursi yang diperebutkan,” tekadnya.
Sementara itu Ketua KPUD Kab. Brebes H Khusnan Zein menyatakan, suara santri dan warga Nahdliyin dalam Pemilihan Legislatif dan Presiden mendatang diperkirakan tidak bias diprediksi. Santri cenderung tertutup dan mengikuti kata ulama.
Santri masih terpengaruh tokoh sentral yang dianutinya, “Santri masih sami'na waathona (mendengarkan dan mematuhi kiainya),” ungkap Khusnan yang juga Wakil Ketua PCNU Kab. Brebes. (was) disharing dari nu.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar