12.1.09

Pesantren, Ladang Bidikan Suara PKNU

Jumat, 15 Agustus 2008 17:3 Brebes, NU Online

Kehidupan pesantren yang kurang tersentuh oleh kebijakan pemerintah membuat keprihatinan tersendiri bagi para ulama. Padahal, pesantren dalam kiprahnya turut membangun moral bangsa. Untuk itu perlu ijtihad politik ulama, agar kebijakan pemerintah tidak menyimpang dari ruh pesantren.
Ijtihad para kyai besar dan kyai pemilik pesantren besar ini dengan melahirkan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU). “PKNU bertekad memberikan ruh pesantren dalam tata pemerintahan agar NKRI ini tidak jadi bulan-bulanan para koruptor dan penimbun dosa lainnya,” ujar Wakil Sekretaris DPP PKNU Andi Najmi Fuaidi, SH saat konsolidasi partai dengan DPC PKNU Brebes di kantor DPC setempat Jumat (15/8).
Meskipun tidak dilahirkan NU, lanjut Andi, tapi dengan azas partai yakni Islam ala Ahlussunah Wal Jamaah, menjadi bukti nyata kalau PKNU juga mengemban misi Nahdlatul Ulama (NU).
Deklarator PKNU yang berjumlah 17 orang itu pun sebagian pengurus PBNU, yang menandaskan sebagai partai Islam. Artinya, PKNU menjadi ‘rumah yang enak’ bagi umat Islam Indonesia, umat Islam NU, umat Islam pada umumnya dan golongan nasionalis. “Dengan kolaborasi Islam-nasionalis tidak bermaksud mendirikan negara Islam tapi memperkokoh NKRI yang 80%-nya mayoritas umat Islam,” ujarnya.
Tak keliru, kalau beberapa orang NU kini menjadi calon anggota legislatif dari PKNU. Diantaranya, Ir Mustofa Zuhad, Nyai Nurhayati Said Aqil, Prof Khotibul Umam, Anas Taher dan lain-lain. “Dengan personalia dari orang NU, akan membawa harapan baru,” ungkapnya menyakinkan.
Namun demikian, dia membantah kalau PKNU sengaja didirikan untuk menampung eksodus dari polemik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). “Pendirian ini tidak karena gonjang-ganjing internal PKB. Ini murni ijtihad para ulama besar,” bantahnya.
Meskipun dia mengakui, kalau sebagian besar eksodus PKB pada nyemplung ke PKNU. “Ya…. boleh-boleh saja, barangkali menginginkan rumah enak, sejuk. Jadi ke PKNU,” kelitnya.
PKNU juga mengakomodir 30 % keterwakilan perempuan. Sebagai partai yang memperhatikan kesetaraan gender, Caleg yang dipasang nanti bahkan merupakan Caleg jadi. “Insya Allah kami mampu meraih 18%. Sebagai partai baru, mematok target tersebut tidak berlebihan. Karena fakta politik akan membuktikannya sendiri,” ungkapnya penuh yakin.
Sementara Ketua Dewan Syuro DPC PKNU Brebes KH Saidi Idris mempunyai keyakinan penuh kalau target 18 di Brebes bisa terpenuhi. Pasalnya, sebagai daerah basis pesantren target tersebut bukan hal yang berat. “Kami optimis, demi menegakan kebenaran dan keadilan,” tandasnya. (was). disharing dari nu.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar